Ads 468x60px

Featured Posts

Melayani Penjualan Tiket Pesawat All Maskapai Domestik & Internasional Serta Tiket Hotel Dalam & Luar Negeri, dan Paket Tour Wisata.

contact us: 53E08F11 | 082166294689 | info.etiket@yahoo.com

Ikuti Cara Ini! Bulan Madu Ala Backpacker Makin Berkesan? ala Jeumpa Tours


Bulan madu akan menjadi saat-saat yang ditunggu oleh banyak pasangan, terutama bagi mereka yang ingin melewatinya dengan cara yang berkesan. Hampir semua orang merencanakan hal ini sejak jauh-jauh hari, dengan harapan untuk bisa menikmati masa bulan madu yang indah dan juga sesuai dengan harapan. Tentunya hal ini harus didiskusikan bersama dengan pasangan, agar keinginan berdua bisa terwujud nantinya.

Merencanakan bulan madu bisa saja menjadi sebuah pekerjaan yang tidak mudah, tergantung pada konsep dan juga cara Anda dan pasangan untuk menjalani bulan madu itu sendiri. Anda tentu tidak ingin bepergian ke tempat yang pasangan Anda tidak inginkan, bukan? Karena itu, sangat penting untuk mengetahui tempat tujuan bulan madu dan juga keinginan Anda dan pasangan, agar penyusunan rencana tersebut bisa berjalan dengan lebih mudah.

Menikmati bulan madu ala backpacker juga tidak ada salahnya untuk dicoba, terutama jika Anda dan pasangan memang telah terbiasa bepergian dengan cara tersebut. Namun pada dasarnya, segala sesuatunya tentu harus direncanakan dengan matang terlebih dahulu, agar semua bisa berjalan dengan lancar dan Anda bisa menikmati bulan madu yang romantis bersama dengan pasangan. Rencanakan bulan madu Anda dengan memperhatikan beberapa poin di bawah ini:

1. Pilih Destinasi yang Tepat

Destinasi Liburan
Jangan Asal Pilih Destinasi via destinationweddingmag.com

Hal pertama yang harus Anda lakukan bersama dengan pasangan tentu menentukan destinasi yang paling tepat untuk bulan madu Anda. Ini menjadi poin yang sangat penting, di mana Anda dan pasangan akan memilih lokasi bulan madu yang memang benar-benar sesuai dengan keinginan Anda berdua.

Beberapa pasangan mungkin akan lebih cenderung memilih Bali atau Lombok sebagai tempat bulan madu, namun bukan berarti Anda dan pasangan harus mengikuti hal tersebut juga, terutama jika Anda dan pasangan menginginkan sebuah tempat baru yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya. Anda bisa mencoba untuk mencari informasi mengenai tempat-tempat yang cocok untuk berbulan madu, searching, dan temukan yang paling tepat, maka Anda dan pasangan bisa menikmati bulan madu yang berbeda dari yang lainnya, dan tentunya sesuai dengan keinginan Anda berdua.

2. Gunakan Jasa Travel atau Rencanakan Sendiri?

Jika Anda memiliki segudang kesibukan atau tidak terbiasa mengurus segala sesuatunya sendiri, maka Anda dan pasangan bisa menggunakan jasa travel agent untuk mengurus bulan madu Anda. Hanya saja, penggunaan jasa travel tentu akan terbatas pada beberapa paket dengan destinasi tertentu saja. Artinya, Anda dan pasangan memiliki kemungkinan tidak bisa mendatangi destinasi yang Anda inginkan, jika tempat tersebut tidak masuk dalam paket yang tersedia pada travel agent.

Namun sebagai seorang backpacker, Anda dan pasangan tentu akan siap sedia untuk mengurus segala sesuatunya secara mandiri. Anda bisa memilih transportasi yang Anda dan pasangan inginkan, menentukan sendiri setiap destinasi yang akan Anda kunjungi, dan bahkan memilih dan menyusun sendiri agenda perjalanan yang akan Anda lakukan bersama dengan pasangan. Dengan begitu Anda dan pasangan bisa berbulan madu sesuai dengan harapan dan juga mendatangi tempat-tempat yang memang Anda kehendaki.

3. Tentukan Tempat Menginap

Hotel Murah
Hotel Ala Backpacker via hwstatic.com

Saat akan menentukan tempat menginap Anda selama bulan madu, maka Anda akan diberi beberapa pilihan oleh travel, ini jika Anda menggunakan jasa travel. Bisa saja Anda dan pasangan tidak menemukan sebuah tempat menginap yang sesuai, artinya Anda tidak memiliki banyak pilihan pada destinasi tertentu yang tempat menginapnya terbatas.

Lain halnya jika Anda dan pasangan mengurus segala sesuatunya sendiri, maka Anda akan memiliki kebebasan untuk mengatur serta memilih sendiri tempat menginap yang Anda inginkan. Anda bisa mencari sebuah villa yang tenang, atau memilih untuk menginap di hotel tertentu yang fasilitasnya sesuai dengan harapan Anda dan juga pasangan.

Jika Anda dan pasangan menginginkan sebuah privacy, maka sudah tepat untuk memilih sebuah villa sebagai tempat menginap Anda selama bulan madu. Tetapi menginap di hotel juga tidak ada salahnya, terutama jika Anda memang tidak merasa terganggu atau tetap nyaman dengan kondisi hotel yang akan Anda gunakan. Pastikan Anda memilih sebuah villa atau hotel yang tepat bagi bulan madu Anda, agar bulan madu Anda berkesan dan juga menyenangkan.

4. Biaya

Setiap rencana tentu tidak akan terpisahkan dari sejumlah uang, termasuk rencana bulan madu Anda juga. Anda dan pasangan tetap harus memikirkan besaran biaya yang akan Anda keluarkan selama bulan madu, jangan sampai Anda kehabisan uang atau mengalami kesulitan keuangan setelah kembali lagi ke rumah nanti.

Jika Anda dan pasangan memutuskan untuk menggunakan jasa travel agent saat berbulan madu, artinya Anda akan membeli paket yang mereka sediakan, maka bisa jadi Anda akan lebih hemat dan memiliki gambaran yang tepat mengenai budget yang Anda butuhkan. Travel bahkan seringkali memberikan diskon atau penawaran menarik di dalam paket-paket yang mereka tawarkan, maka Anda dan pasangan bisa menemukan satu paket yang paling tepat dengan harga yang juga telah Anda ketahui dengan tepat.

Lain halnya jika Anda dan pasangan mengatur dan mempersiapkan sendiri bulan madu tersebut. Kemungkinan Anda mengeluarkan sejumlah biaya yang lebih besar selalu ada, misalnya untuk biaya penginapan dan tiket, Anda bisa saja harus membayar harga yang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan ketika Anda membeli paket dari travel agent. Anda juga tidak akan bisa memprediksi pengeluaran apa saja yang akan Anda lakukan selama perjalanan bulan madu Anda, sehingga kemungkinan Anda untuk menghabiskan sejumlah uang yang lebih besar akan selalu ada.

Namun di lain sisi, ketika Anda mengatur sendiri perjalanan bulan madu Anda dengan pasangan, Anda juga bisa mencoba untuk mengelola dan membuat pengeluaran menjadi lebih efektif, terutama jika Anda pintar dan bisa menemukan berbagai penawaran menarik untuk perjalanan bulan madu Anda.

Buat Bulan Madu Indah dan Berkesan

Bulan madu akan menjadi momen yang indah di dalam kehidupan setiap pasangan, itulah mengapa orang demikian memperhatikan hal ini. Rencanakan dan susun rencana perjalanan bulan madu Anda bersama dengan pasangan, datangi tempat yang benar-benar Anda ingin kunjungi bersama pasangan. Nikmati bulan madu Anda bersama pasangan dengan bahagia dan berkesan.

#jeumpa tours
Aceh Destinasi Wisata Keluarga

CUT NYAK DHI’EN : JEJAK ACEH LAMA

Sebagai srikandi, Cut Nyak Dhi’en mengambil alih sebagai panglima perang dan melanjutkan perjuangan sang suami. Sikap tegas dan teriakan Allahu Akbar, menyulut jiwa patriotik para laskar, cita-cita luhur dan semangat pantang menyerah, menjadi modal perjuangan pasukan Inoeng Balee (janda laskar jihad-pen), Cut Nyak Dhi’en maju ke medan perang melawan kaphe Belanda.
Hampir dapat dipastikan, sebagian besar masyarakat Aceh mengetahui atau pernah mendengar nama Cut Nyak Dhi’en kerana nama itu, merupakan salah seorang pahlawan nasional asal Aceh dan tertera dalam buku sejarah yang diajarkan di sekolah.  Cut Nyak Dhi’en lahir tahun 1848 di Aceh Barat, ayahnya bernama Teuku Nanta Setia dan Ibunya seorang Bangsawan dari Lampagar, Aceh Besar. Cut Nyak Dhi’en dikenal sebagai panglima perang Aceh, setelah suaminya Teuku Umar tertembak oleh sedadu Belanda pada 11 Februari 1899 di Ujong Kala’ (Meulaboh-Aceh Barat).
Selama enam tahun, Cut Nyak Dhi’en menjadi panglima perang, kemudian Cut Nyak Dhi’en ditangkap oleh tentara Belanda tanggal 6 Nopember 1905, atas inisiatif panglima perangnya Teuku Pang Laot yang kemudian dikenal dengan Panglima di Tibang. Sederhana sekali pertimbangan Pang Laot, hanya kerena kasihan dan iba dengan kondisi Cut Nyak, karena matanya sudah kabur, riwayat yang lain menyebutkan sudah buta. Lalu sang panglima melaporkan posisi dan keberadaan Cut Nyak kepada tentera Belanda, dengan syarat Cut Nyak tidak boleh disiksa dan tidak boleh diasingkan.
Kesepakatan itu disetujui oleh kedua pihak, dan saat ditangkap Cut Nyak Dhi’en sedang tidak bisa melihat. Konon, justru Cut Nyak Dhi’en tidak ingin melihat khafee Belanda yang sudah menyengsarakan rakyat Aceh, sehingga Cut Nyak Dhi’en, memilih “lebih baik saya buta, daripada harus melihat khafee”. Hal itu dibuktikan oleh Cut Nyak Dhi’en dengan tidak mau menerima pemberian dan bantuan dari Belanda selama di pengasingan, maka, keperluan Cut Nyak Dhi’en selama di Sumedang ditanggung oleh Pangeran Aria Suriatmadja sebagai residen Sumedang.
Sebagai penjajah, Belanda tidak dapat menempati janjinya, setelah satu tahun di Kutaraja, Tanggal 11 Desember 1906, Cut Nyak Dhi’en diasingkan ke Pulau Jawa dan dipilihlah Sumedang, Jawa Barat atas permintaan dan perintah Gubernur Jenderal Belanda J.B.V Heust. Ketika diasingkan, Cut Nyak Dhi’en ditemani oleh seorang remaja tampan bernama Teuku Nana, ketika itu berumur 15 tahun. Teuku Nana tinggal besama Cut Nyak Dhi’en dan menikah dengan Iyoh gadis Cipada dikarunia tiga orang anak yaitu Maskun, Ninih dan Sahria. Tahun 1930 Teuku Nana dan Istri serta anak-anaknya pulang ke Aceh dan tidak pernah lagi kembali ke Sumedang. Teuku Nana sebagai saksi perjalan Cut Nyak Dhi’en menuju pengasingan, hendaknya perlu ditelusi jejak keluarga Teuku Nana, dan dirilis informasinya sebagai rasa tanggung jawab Pemerintah Aceh dalam menyelamatkan sejarah.
Selama di Sumedang, Cut Nyak Dhi’en tinggal di rumah KH. Sanusi, seorang ulama besar dan pendiri Mesjid Agung Sumedang, untuk menjaga dan merawat Cut Nyak Dhi’en dilakukan oleh KH. Sanusi sendiri. Setelah KH. Sanusi wafat pada tahun 1907, perawatan Cut Nyak Dhi’en dilakukan oleh anaknya H. Husna hingga Cut Nyak Dhi’en wafat Tanggal 6 Nopember 1908, dimakamkan di pemakaman keluarga KH. Sanusi di Gunung Puyuh Sumedang. Selama di Sumedang Cut Nyak Dhi’en, mengisi waktunya dengan mengajarkan ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab-kitab Arab klasik kepada masyarakat Suka Jaya, Sumedang bagian Selatan, dengan menggunakan Bahasa Arab yang diterjemakam oleh H. Husna dan anaknya Siti Khodijah. H. Husna adalah anak dari KH. Sanusi dan wafat pada tahun 1948, sedangkan Siti Khodijah wafat tahun 1967 keduanya dimakamkan disisi depan makam Cut Nyak Dhi’en.
Selama di Sumedang, Cut Nyak Dhi’en, dikenal sebagai Ibu Perbu dari seberang, yang artinya seorang ulama perempuan yang rajin mengaji dan fasih berbahasa Arab. Masyarakat setempat, Ibu Perbu juga dikenal sebagai Ibu suci dan baru tahu bahwa Ibu Perbu adalah Cut Nyak Dhi’en pada tahun 1959, setelah Pemerintah Aceh mencari keberadaan makam Cut Nyak Dhi’en.
Atas pengakuan sang “perawat” Cut Nyak Dhi’en yang bernama Siti Khodijah, memberitahukan bahwa makam Ibu Suci sebenarnya makam panglima perang asal Aceh yang diasingkan oleh Pemerintah Belanda.  Setelah mendapatkan pengakuan secara resmi dari keluarga KH. Sanusi, maka Pemerintah Aceh melalui Bupati Sumedang melakukan pengecekan kebenaran makam. Tahun 1962 oleh keluarga besar H.Sanusi menggelar upacara untuk mengenang jasa-jasa Cut Nyak Dhi’en yang turut dihadiri oleh Pemerintah Aceh. Tahun 1972 Pemerintah Sumedang merenovasi makam Cut Nyak Dhi’en dengan meninggikan makam dan membuat pagar pembatas.
Tahun 1987 atas inisiatif Bustanil Arifin sebagai kepala Bulog dan Ibrahim Hasan sebagai Gubernur Aceh mendirikan Meunasah dan membuat gapura makam. Tahun 2003 Pemerintah Aceh membuat benteng tebing pembatas area makam, tahun 2008 oleh Pemerintah Aceh memdirikan prasasti makam, membuat jalan lintas menuju makam, sekaligus merenovasi semua fasilitas yang ada disekitar makam.

Lokasi pemakaman yang terletak di atas perbukitan, menghadirkan hawa sejuk dan terlihat sangat asri, saat kita mendekat ke makam sang pahlawan, kita langsung disapa oleh seorang laki-laki paruh baya, Nana Sukarna (54) anak kandung Siti Khodijah. Sang juru kunci makam Cut Nyak Dhi’en, dengan pakaian khasnya selalu sedia memberi informasi tentang perjuangan dan ikhwal kehadiran Cut Nyak Dhi’en di Negeri Pasundan. (Jakarta, 26 Februari 2016)

*Sumber: dari beberapa sumber